SELAMAT DATANG DI BLOG PDI PERJUANGAN KABUPETN MALUKU TENGGARA

Sabtu, 24 Juni 2017

TRADISI HALAL BI HALAL PERKOKOH PERSAUDARAAN NASIONAL


1). DPP PDI Perjuangan mengucapkan selamat hari raya Idul Ftri 1438 1438 H. "Tradisi Halal Bi Halal sungguh hidup, menjabarkan kepribadian bangsa Indonesia yg suka tolong menolong, gotong royong dan menjadikan hari raya idul fitri sbg momentum utk memerkuat tali persaudaraan sambil bermaaf-maafan".

2). Dalam perspektif kesejarahan, tradisi halal bi halal yg dimulai dengan penuh kesadaran baik di kalangan pemimpin nasional maupun masyarakat luas dimulai sejak tahun 1948.  Saat itu Indonesia dilanda berbagai persoalan spt pemberontakan, dan elit politik yang saling bertengkar serta tidak mau bermusyawarah. Atas dasar hal tsb  pada pertengahan bulan Ramadhan, Bung Karno memanggil KH Wahab Chasbullah ke Istana Negara guna diminta pendapatnya bagaimana lebaran menjadi momentum agar para tokoh bangsa dan elit politik yg berbeda pendapat bisa bertemu dan bermusyawarah. Mendengar hal tsb maka KH Wahab mengusulkan perlunya silaturahmi. Namun BK meminya istilah yg lain, dan akhirnya disepakati halal bi halal, yg maknanya saling mrnghalalkan. "Maka sejak tahun 1948 tradisi Idul Fitri menjadi momentum halal bi halal guna saling bermaaf-maafan dan mengedepankan persaudaraan sbg satu bangsa", ujar Hasto.

3). PDI Perjuangan mengajak seluruh  komponen bangsa utk benar2 menggunakan momentum  lebaran tersebut guna memerkokoh persaudaraan nasional agar bangsa ini dapat segera bangkit mengejar ketertinggalannya dg cara gotong royong  "Seluruh kader Partai menghikmati Idul Fitri tidak hanya sbg hari kemenangan setelah 1 bulan berpuasa, namun juga mengambil semangat halal bi halal tersebut guna meningkatkan kualitas kehidupan berbangsa"

4). Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin. Hasto Kristiyantho

Sabtu, 03 Juni 2017

*ELIT DAN PENGKIANTAN PANCASILA*

Sebagai  Kader yang bertumbuh mulai sebagai anggota biasa di Bumi Cendrawsih sanpai menjadi petinggi Partai di Ibukota Negara Republik Indonesia tidaklah melalui sebuah proses yang instan. Namun telah banyak belajar dan melewati berbagai dinamika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang pada akhirnya telah membentuk jiwa dan semangat seorang Komarubun Watubun sebagai seorang warga negara yang berjiwa dan berkarakter Nasionalis. Jiwa dan semangat Nasionalis itulah yang telah menghantarkan Bang Komar(sapaan akrab,red) dipercayakan oleh Masyarakat Papua menjadi Wakil Ketua DPRD Provinsi Papua dan kini menjadi Anggota DPR-RI, Bahkan Oleh Ibu Megawati Soekarnoputri diberikan kepercayaan sebagai Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kehormatan. Suatu posisi yang cukup strategis untuk melakukan penegakan disiplin terhadap seluruh Kader Partai. Berikut ini adalah sebuah pikiran berupa interupsi terhadap sikap para elit di Negei ini terhadap PANCASILA. 
Oleh :*Komarudin Watubun *)*

*_“Sudah terbukti bahwa Pancasila yang saya gali dan saya persembahkan kepada rakyat Indonesia, bahwa Pancasila itu adalah benar-benar satu dasar yang dinamis, satu dasar yang benar-benar dapat meghimpun segenap tenaga rakyat Indonesia, satu dasar yang benar-benar dapat memper-satukan rakyat Indonesia itu untuk bukan saja mencetuskan revolusi, tetapi juga menegakkan revolusi ini dengan hasil yang baik.”_*

*Presiden RI Ir. Soekarno*

Petikan diatas bagian dari pesan yang disampaikan Bung Karno 72 tahun silam. Kalimat ‘Pancasila adalah benar-benar satu dasar yang dinamis’ menjadi sebuah kekuatan dahsyat yang membuktikan bahwa dasar negara yang diciptakan oleh pendiri bangsa ini terbukti tidak lekang oleh waktu, tidak tergerus oleh zaman. Ketika paham liberal yang ‘mengabaikan keadilan’ dan paham komunisme yang ‘mengabaikan ketuhanan’ ditentang, Pancasila  telah dirancang oleh pendiri bangsa ini mengadopsi nilai Ketuhanan, Kemanusian, Keadilan, Kemasyaraktan dan persatuan.

Kalimat Ketuhanan Yang Maha Esa dalam sila pertama Pancasila dapat digambarkan sebagai sebuah rumusan jenial yang dapat mengatasi perbedaan berlandaskan ciri khas budaya bangsa sendiri.  Jika mau ‘berdebat’ soal Ketuhanan dan keyakinan, maka tak akan pernah ujung pangkalnya. Kaum Muslim menyebut Tuhan sebagai Allah. Ketika diucapkan dengan cara Arab. Sementara kaum Nasrani, juga menyebut Allah dengan gaya lain. Belum lagi kawan-kawan yang beragama Hindu dan Budha. Para pendiri bangsa ini merumuskannya menjadi  Ketuhanan Yang Maha Esa, bahwa Tuhan itu hanya satu, walaupun kita menyembah dengan cara masing-masing.

Demikian juga dengan sila Kemanusiaan yang adil dan beradab. Para pendiri bangsa ini dengan sadar menghayati bahwa setelah kita ber-Tuhan,  kita juga harus beradab. Binatang saja beradab, apalagi manusia. Sebagai manusia harus memiliki dua sifat, harus adil dan harus beradab. Pada sila Persatuan Indonesia, Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau dan etnis, memerlukan persatuan. Tanpa persatuan tidak mungkin negara ini bisa membangun.

Karena adanya perbedaan itu, para pendiri bangsa ini merumuskan bahwa sistemnya harus berasaskan musyawarah dan mufakat. Untuk itu, kelompok minoritas  harus ‘tahu diri’, dan pada saat yang sama, yang mayoritas juga menghargai minoritas. Dengan demikian akan tercapai sebuah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Keadilan yang dimaksud adalah keadilan Tuhan yang bersifat absolut, sesuai dengan sila pertama.

Itu sebabnya melihat Pancasila harus menjadi satu kesatuan, keterkaitan antara sila satu dengan sila yang lain sangat erat. Sayangnya, Pancasila oleh banyak pihak, khususnya para elit di republik ini tidak  dipahami, tidak dijiwai dan tidak diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan secara de facto menodai dan mengkhianati Pancasila.

Para elit yang notabene menjadi pimpinan di sejumlah institusi negara dan daerah justru memberikan contoh penghkianatan terhadap Pancasila dengan tidak malu melakukan korupsi, penindasan, penodaan terhadap demokrasi, dan lainnya yang kemudian menjadi contoh bagi masyarakat.

Ketika elit dengan berbagai bentuknya mempertontonkan pengkhianatan kepada Pancasila, sebagian pihak dengan mudah menyalahkan demokrasi Pancasila karena dianggap bukan sistem yang ideal. Kondisi inilah yang secara terus menerus, mengkristal sehingga muncul dorongan untuk mengganti dan merobah Pancasila, atau bahkan ingin melakukan upaya berpisah dari NKRI melalui aksi separatisme. Pancasila dianggap tidak dapat mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.

Pelaksanaan Hari Lahir Pancasila 1 Juni yang ditandai dengan kewajiban upcara hanya akan menjadi seremoni belaka, ketika harapan pendiri bangsa pada 72 tahun silam, meminta kita melakukan revolusi. Begitupun lahirnya Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP), maupun sejumlah aksi lainnya sejak jaman Orde baru, hanya menjadi pemanis dan pemboros anggaran, jika kemudian elit bangsa ini secara terus menerus, turun temurun melakukan penghkianatan.



Rakyat tidak perlu diberikan ceramah tentang nilai Pancasila. Rakyat butuh ketauladanan dari para elit tentang nilai Ketuhanan, Kemanusian, Persatuan, Demokrasi dan Keadilan. Rakyat secara mengakar budaya telah mengamalkan nilai Pancasila dalam kehidupan sehari hari. Contoh sederhana, di Papua dengan budaya bakar batu, semua berkumpul, memberi bahan makanan, dimasak bersama, dihidangkan, dan makan bersama. Ada nilai kegotongroyongan, persamaan, keadilan, kemanusiaan, dan lain-lain. Dan tentunya, di berbagai daerah lain, ada banyak contoh baik dari leluhur dalam aksi nyata yang sebenarnya terkandung dalam nilai Pancasila.



Namun, seiring dengan berjalannya waktu, lambat laun, para Elit berhasil merobah budaya baik ini dengan tanpa malu mempertontonkan kekejian, kesombongan, kebohongan, kesemena-menaan, kekerasan, kecurangan, pencurian, aib, ketidakadilan, dan lainnya yang kemudian ditiru oleh masyarakat. Sadarkan engkau wahai para elit ? 



***



*) Anggota DPR RI,
Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI Perjuangan

Jumat, 02 Juni 2017

PENETAPAN BAKAL CALON GUBERNUR & WAKIL GUBERNUR MALUKU PERIODE 2018-2023 OLEH DPD PDI PERJUANGAN PROVINSI MALUKU

Setelah proses Pengambilan Formulir Pendaftaran Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku oleh Tim Penjaringan dan Penyaringan Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku DPD PDI Perjuangan Provinsi Maluku, maka sesuai mekanisme yang berlaku sebagaimana termuat dalam Keputusan DPD PDI Perjuangan Provinsi Maluku Nomor 1 Tahun 2017, tentang Tata Cara Penjaringan Dan Penyaringan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah serta Keputusan DPD PDI Perjuangan Provinsi Maluku Nomor 2 Tahun 2017,tentang Perubahan atas Keputusan DPD Nomor 1 Tahun 2017, maka akan dilaksanakan Penetapan Oleh DPD PDI Perjuangan Provinsi Maluku..
Wakil Ketua Bidang Informasi Dan Komunikasi Tim, Benhur G. Watubun yang dihubungi melalui telepon seluler menjelaskan, ada 19(sembilan belas putra putri terbaik Maluku telah mengambil Formuli Pendaftaran. Tercatat ada 9 calon Gubernur antara lain :
1.Drs. Barnabas N.Orno
2. Ir. Said Assagaff
3. Komarudin Watubun.SH.MH
4. Herman Adrian Koedoboen,SH, Msi
5. Tagop Sudarsono Soulisa, SH.MT
6. Drs. Bitzael S. Temar.
7. Drs. Johuzua Markus Yoltuwu,M.Si. MA
8. Irjen(Pol)Drs. Murad Ismail.
9. Dipl. Oekonom Engelina Pattiassina
dari kesembilan Bakal calon Gubernur hanya nomor urut 9(sembilan) yang tidak terkonfirmasi.
Sementara untuk Bakal Calon Wakil Gubernur tercatat 10(sepululuh) kandidat yaitu :
1.Hi. Abdullah Vanath,S.Sos. M.MP
2. Ir. M.Z. Sangadji, M.Si
3 Mozes Rudy F. Timisla, ST
4. Ir. Anderias Rentanubun
5. Everd Herman Karmite
6. Edwin Adrian Huwae, SH
7. Drs. Lucky Wattimurry, M.Si
8. Lukas Uwuratu
9. Dr. Jhony Christian Ruhulessin, M.Si
10. Samy Latbual, SH
Dari 10 Kandidat Calon Wakil Gubernur yang tidak terkonfirmasi nomor urut 2(dua),8(delapan) 9(sembilan) dan 10(sepuluh). Sesuai hasil penelitian kelengkapan berkas yang berkasnya belum lengkap adalah nomor urut 7 (tujuh). Sekalipun Lucky Wattimurry adalah kader partai yang kini menjabat sebagai Sekretaris DPD PDI Perjuangan, namun oleh karena berkas yang bersangkutan belum memenuhi kriteria yang ditetapkan sampai pada waktu yang ditetapkan, maka dengan sendirinya gugur. Ini menunjukan kerja Tim yang independen dan objektif serta tetap mengacu pada peraturan organisasi yang berlaku, tegas Benhur Watubun.
Keputusan Tim patut diapresiasi oleh semua masyarakat, karena dalam proses penjaringan dan penyaringan seluruh kandidat diperlakukan sama dan tidak ada yang diistimewakan.

Benhur sangat mengharapkan adanya dukungan dan partisipasi yang baik dari seluruh elemen masyarakat yang ada di negeri yang dijuluki Negeri Raja-Raja, demi suksesnya seluruh proses untuk menentukan Pimpinan Daerah lima tahun mendatang.

Bagi Watubun, sangat diharapkan objektifitas masyarakat untuk melakukan pengamatan dan penilaian terhadap figur yang tepat memimpin Maluku Lima Tahun kedepan melalui pelaksanaan suvey yang  dilaksanakan mulai tanggal 1 Juli  sampai dengan 10 Juli 2017.

M e r d e k a !!!

Admin.



PERINGATAN HARI LAHIR PANCASILA BERSAMAAN DENGAN PENUTUPAN PENDAFTARAN BAKAL CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI PDI PERJUANGAN MALUKU TENGGARA

Pelaksanaan Peringatan Hari Lahir Pancasila olen Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan Kabupaten Maluku Tenggara dilksanakan di Pelataran Sekretariat DPC PDI Perjuangan di Jalan Cempaka No. 1 Ohoijang. Langgur. Peringatan dihadiri oleh Fungsionaris DPC, PAC dan Ranting yang ada di seputan kota. Acara dilaksanakan secara sederhana namun meriah dan penuh hikmat ini dipimpin oleh Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Maluku Tenggara ESEBIUS UTHA SAFSAFUBUN, S.IP. 
Dalam peringatan Hari Lahir Pancasila tersebut, rangkaian acara diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dilanjutkan dengan Hymne PDI Perjuangan. Teks Pancasila dibacakan oleh Drs. Hi. Moh Syech Matdoan (wakli Ketua DPC) dan Dedication of Life dibacakan oleh Levinus Arends Smith Warbal (Sekretaris DPC) Untuk mengenang jasa para pahlawan, terlebih Bapak Ir. Soekarno Sang Penggagas Ide Brilyan Rumusan Pancasila, bahkan kepada Para Pejuang Partai khusunya di Maluku dan di Maluku Tenggara dilakukan in memorium. Sebagai penghargaan dan penghormatan terhadap sang Pencetus PDI Perjuangan di Maluku, dan di Maluku Tenggara, Utha Safsaubun menyebut langsung kedua tokoh tersebut Almarhum Bapak John Mailoa mantan Ketua DPD dan Almarhum Bapak Dr.Hc.Steven Tapotubun, S.IP mantan Ketua DPC PDI Perjuangan Malra.  Dalam kesempatan itu dilantunkan beberapa lagu perjuangan diantaranya lagu 'Indonesia Pusaka, Saya Indonesia, Saya Pancasila.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Maluku Tenggara Esebius Utha Safsafubun, S.IP. membacakan sambutan Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Megawati Soekarno Putri dilanjtkan dengan pernyataan sikap Politik sebagai Kader PDI Perjuangan.
Bahwa sebagai Kader harus selalui siap untuk mengamankan perintah Partai dalam segala hal. Olehnya sebelum ada pernyataan resmi untuk turut berkontestasi dalam perhelatan Politik di Maluku Tenggara yaitu Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati periode 2018-2023, maka perlu disiapkan seluruh kekuatan partai dari Pengurus Anak Cabang sampai Pengurus Ranting yang telah 80% tertata.
Menurut Utha, sapaan akrab Ketua DPC, proses pengambilan formulir dilaksanakan tepat pada hari Kenaikan Isa Almasih Tuhan Yesus Ke sorga, dan saya mempercayakan Buce (Frits, red) Tapotubun dan Otong Namsa dengan alasan bahwa Pak Buce adalah Anak dari Bapa Stev Tapoubun yang telah mengajak saya untuk masuk di partai dan seperti sekarang ini dan pa otong yang adalah penjaga kantor sekretariat yang setia dan tidak pernah bermimpi sebagai anggota DPR. Dan pengembalian dilakukan pada saat PDI perjuangan dan seluruh bangsa tengah memperingati hari lahirnya Pancasila, ini moment dan waktu yang tepat, tambahnya. Doa dan lantunan lagu Mars PDI Perjuangan menutup seluruh rangkaian Acara Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni oleh DPC PDI Perjuangan Maluku Tenggara.
Bersamaan dengan penyelenggaran Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2017, Secara resmi proses pengambilan dan Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Maluku Tenggara periode 2018-2023 dinyatakan ditutup.
Menurut Ketua Tim Penjaringan dan Penyaringan Bakal calon, oleh karena seuai Peraturan DPD PDI Perjuangan Nomor 1 Tahun 2017 bakal calon Bupati dan Wakil Bupati yang mendaftar secara resmi telah memenuhi ambang batas minimal yaitu masing-masing 4 (empat) Calon Bupati dan Wakil Bupati sehingga tidak ada perpanjangan waktu pendaftaran.
Sebagaimana di ketahui bahwa sejak pendaftaram di buka, yang mengambil formulir antara lain :
1. Longginus Sanggur (Calon Bupati)
2. Drs. Yanwarius Resubun, MSP (Calon Bupati/  Mengembalikan Berkas) 
3. Angelus Renjaan (Calon Bupati/ Mengembalikan Berkas)
4. Ir. Petrus Beruatwarin, M.Si (Calon Bupati/ Mengembalikan Berkas)
5. Esebius Utha Safsafubun, S.IP (Calon Bupati/ Mengembalikan Berkas)
6. M. Thaher Hanubun (Calon Bupati)
7. Gerry Habel Hukubun, SE (Calon Wakil Bupati/ Mengembalikan Berkas)
8. Septian Brian Ubra, S.Sos (Calon Wakil Bupati)
9. Mohammad Aswin Matdoan  (Calon Wakil Bupati)
10 Pacar Lusubun ( Calon Wakil Bupati/ Mengembalikan berkas)
11.Hasan S. Rahayaan (Calon Wakil Bupati/ Mengembalikan Berkas)
12. Amir Rumra, (Calon Wakil Bupati/ Mengembalikan Berkas)
13. Safarudin Fakaubun (Calon Wakil Bupati/ Mengembalikan Berkas)
14. Lopianus Yonias Ngabalin, SH  (Calon Wakil Bupati)
15. Lenora E.K. Far-Far/ Hukubun  (Calon Wakil Bupati)
Dengan demikian bagi bakal calon Bupati maupun Wakil Bupati yang telah Mengembalikan berkas/Mendaftar, resmi mengikuti seluruh proses selanjutnya sesuai mekanisme Partai.

Ketua DPC PDI Perjuangan, Esebius Utha Safsafubun dalam sambutan dalam rangka Hari Lahi Paancasila menyampaikan terima kasih kepada seluruh putra-putri terbaik yang telah mengambil maupun yang telah mengembalikan Berkas.

Selamat mengikuti proses selanjutnya.... Merdeka !!!

Admin.


Susana Peringatan
Menyanyikan Hymne 
Pembacaan Teks Pancasila
Pembacaan Memory Of Life
Sambutan Ketua DPC
Suasana Peringatan


Proses Pendaftaran
(foto Doc. TPP. Pablo Rafra.S.Sos)

Ir Petrus Beruatwarin M.Si
Esebius Utha Safsafubun,S,IP
Angelus Renjaan

Gerry Habel Hukubun, SE
Drs. Yanwarius Resubun, MSP
Hasan S. Rahayaan

 Safarudin Fakaubun
 Pacar Lusubun
Amir Rumra

Sabtu, 27 Mei 2017

PELAKSANAAN PENDAFTARAN MULAI DILAKSANAKAN PDI PERJUANGAN MALUKU TENGGARA

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kabupaten Maluku Tenggara secara resmi telah mengumumkan proses Pendaftaran Bupati dan Wakil Bupati Maluku Tenggara 2018-2020. Sesuai dengan surat Keputusan Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan Maluku Tenggara Nomor : 007/TAP/DPC.22.3/IV/2017, tentang Struktur, Komposisi dan Personalia Panitia Penjaringan Dan Penyaringan Bupati Dan Wakil Bupati Maluku Tenggara periode 2018-2023 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kabupaten Maluku Tenggara, maka Tim yang dinahkodai oleh Sdr. Wakil Ketua Bidang Kehormatan, Marthen Notanubun. S.Pd telah berproses sejak tanggal 19 Mei 2017 yang diawali dengan pemberitahuan pembukaan pendaftaran bagi Bakal Calon Bupati maupun Wakil Bupati.
Sejak pengambilan formulir tercatat ada beberapa kandidat Bupati dan Wakil Bupati yang telah mengambil Formulir Pendaftaran antara lain :
1. GERRY HABEL HUKUBUN, SE ( Bakal Calon Wakil Bupati)
2. SEPTIAN BRYAN UBRO, S.Sos ( Bakal Calon Wakil Bupati)
3. MOHAMAD ASWIN MATDOAN ( Bakal Calon Wakil Bupati)
4. LONGGINUS SANGUR, S.Sos ( Bakal Calon Bupati )
5  ESEBIUS UTHA SAFSAFUBUN, S.IP( Bakal Calon Bupati )
6. DRS. YANUARIUS RESUBUN, MSP (Bakal Calon Bupati )
7. PACAR LUSUBUN ( Bakal Calon Wakil Bupati)
8. ANGGELUS RENYAAN ( Bakal Calon Bupati)
Bakal calon yang selama ini menjadi pembicaraan masyarakat belum ada informasi yang di terima oleh Tim Pejaringan dan Penyaringan. Terkait hal ini Levinus Arends Smith Warbal yang juga Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Maluku Tenggara menandaskan " prinsipnya kami akan membuka kesempatan pengambilan formulir sampai dengan waktu yang telah ditetapkan baik dari kader maupun non kader.
Sebagaimana diketahui bahwa waktu pengambilan formulir dan Pendaftaran Bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Maluku Tenggara akan dilaksanakan mulai tanggal 19 Mei 2017 sampai dan dengan tanggal 1 Juni 2017. Setelah itu mengikuti proses berikutnya sebagaimana yang telah ditetpkan oleh Panitia Penjaringan.
Berkaitan dengan Biaya pendaftaran Bakal calon sebagaimana dietapkan dalam Keputusan DPD Nomor 1 Tahun 2017 yaitu :
a. Untuk Bakal Calon Bupati biaya pendaftaran sebesar : Rp. 50.000.000.
b. Untuk Bakal Calon Wakil Bupati biaya pendaftaran sebesar : Rp. 30.000.000.
dan disetor langsung pada Rekening Bank Pembangunan Daerah Maluku Cabang Tual atas nama DPC PDI Perjuangan.

admin